FILSAFAT ILMU
DISUSUN OLEH :
Nama : Farida Ariani
NIM : 1005065062
PRODI : Pend. Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2011
A.
Filsafat
Pengertian filsafat menurut para ahli :
v Secara umum
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang
dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang
sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat
dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
1.
Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM,
Istilah dari
filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”.
Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti
: ”philosophic” dalam kebudayaan
bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy”
dalam bahasa Inggris; “philosophia”
dalam bahasa Latin; dan “falsafah”
dalam bahasa Arab.
2.
Plato
Filsafat adalah
pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
3. Aristoteles
Filsafat adalah
ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
4.
Al Farabi
Filsafat adalah
ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
5.
Plato (428-348 SM)
Filsafat tidak
lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
6.
Aristoteles (384-322 SM)
Bahwa kewajiban
filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian
filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah
dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
7.
Cicero (106-43 SM)
Filsafat adalah
sebagai “ibu dari semua seni” “the mother
of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni
kehidupan)
8.
Johann Gotlich Fickte (1762-1814)
Filsafat
sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari
ilmu-ilmu), yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan
sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan
seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
9.
Paul Nartorp (185-1924)
Filsafat
sebagai (Grunwissenschat) ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
10.
Imanuel Kant (1724-1804)
Filsafat adalah
ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang
didalamnya tercakup empat persoalan.
1. Apakah yang
dapat kita kerjakan? (jawabannya metafisika)
2. Apakah yang
seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika)
3. Sampai
dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama)
4. Apakah yang
dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi)
11. Notonegoro
Filsafat
menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
12. Driyakarya
Filsafat
sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan
berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa
yang penghabisan “.
13. Sidi Gazalba
Berfilsafat
ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu
yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
14. Harold H. Titus
(1979)
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak
kritis.
Filsafat adalah suatu proses kritik
atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
Filsafat adalah suatu usaha untuk
memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
Filsafat adalah analisis logis dari
bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian (konsep);
Filsafat adalah kumpulan masalah
yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli
filsafat.
15. Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat
adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan
itu.
16. Prof.
Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah
pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam
kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
17. Prof.Dr.Ismaun,
M.Pd.
Filsafat ialah
usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara
sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal,
integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki pengetahuan,
dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
18. Bertrand Russel
Filsafat adalah
sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana
teolog, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang
pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa
dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia
daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
B.
ILMU
Pengertian Ilmu menurut para ahli:
A. Mohammad Hatta
Ilmu adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan
masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar,
maupun menurut hubungannya dari dalam.
B. Ralp Ross dan
Ernest Van Den Haag
Ilmu adalah
yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
C. Karl PearsonI
lmu adalah
lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah sederhana.
D. Ashely Montagu,
Guru Besar Antropolo di Rutgers University
Ilmu adalah
pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi
dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
E. Harsojo, Guru
Besar antropolog di Universitas Pajajaran
Ilmu adalah Merupakan
akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan. Suatu pendekatan atau mmetode
pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor
ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia. Suatu
cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu
proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
F. Afanasyef,
seorang pemikir Marxist bangsa Rusia
Ilmu adalah
pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam
dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya
diuji dengan pengalaman praktis.
G. Communality,
The Liang Gie 1991
Sekumpulan
proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang
benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji
kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum .
H. J. Haberer 1972
Suatu hasil
aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi
pranata dalam masyarakat.
I. J.D. Bernal
1977
Suatu pranata
atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
J. E. Cantote 1977
Suatu hasil
aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977-1992
K. Cambridge-Dictionary
1995
Ilmu
Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan
tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku
universal yang dapat diuji kebenarannya.
C.
PENGETAHUAN
Pengertian pengetahuan menurut para ahli :
A. Supriyanto,
2003
Pengetahuan adalah keseluruhan
pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai matafisik maupun fisik. Dapat
juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, tanpa
memiliki metode, dan mekanisme tertentu. Pengetahuan berakar pada adat dan
tradisi yang menjadi kebiasaan dan pengulangan-pengulangan. Dalam hal ini
landasan pengetahuan kurang kuat cenderung kabur dan samar-samar. Pengetahuan
tidak teruji karena kesimpulan ditarik berdasarkan asumsi yang tidak teruji
lebih dahulu. Pencarian pengetahuan lebih cendrung trial and error
dan berdasarkan pengalaman belaka.
D. HUBUNGAN
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
Dalam sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup
seluruh bidang ilmu pengetahuan. Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang
melepaskan diri dari filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan
masih memiliki hubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan
sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai
obyek material dan formal.
Yang
membedakan diantara keduanya adalah: filsafat mempelajari seluruh
realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas atau
bidang tertentu.
Filsafat
adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan peran sebagai
induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu
pengetahuan itu itu dapat hidup dan berkembang.
Filsafat
membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggungjawabkan
ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini berarti bahwa setiap
langkah langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan
dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen yang
obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).
Ø Untuk
melihat hubungan antara filsafat dan ilmu, ada baiknya kita lihat pada
perbandingan antara ilmu dengan filsafat dalam bagan di bawah ini, (disarikan
dari Drs. Agraha Suhandi, 1992)
Ilmu
|
Filsafat
|
1. Segi-segi yang dipelajari dibatasi
agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti
2. Obyek penelitian yang terbatas
3. Tidak menilai obyek dari suatu
sistem nilai tertentu.
4. Bertugas memberikan jawaban
|
1. Mencoba merumuskan pertanyaan atas
jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya
bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan
2. Keseluruhan yang ada
3. Menilai obyek renungan dengan suatu
makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.
4.
Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar