Senin, 14 Februari 2011

Koperasi Pada Persaingan Sempurna


6.5  Koperasi pada persaingan sempurna
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
Diklasifikasikan menjadi 2 macam :
·       Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
·       Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu :Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli
Pasar persaingan sempurna adalah merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal. Struktur pasar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
1.      Jumlah produsen/pengusaha/penjual sangat banyak dan volume usahanyanya hanya merupakan bagian kecil dari volume barang sejenis di pasar.
2.      Produk yang diperdagangkan bersifat homogen.
3.      Hambatan masuk pasar bagi penjual tidak ada, mereka bebas keluar masuk ke dalam pasar.
4.      Mobilitas faktor-faktor produksi berjalan sempurna.
5.      Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga, dan kualitas barang (Mc Eachern, 2000)
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :
1.      Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2.      Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3.      Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar.
4.      Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna.
 Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang besar (costless).
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Pedaganga/penjual tidak bisa menetukan harga, mereka berperan sebagai pengambil harga (price taker).
Kurva permintaan yang dihadapi oleh masing-masing penjual berbentuk horizontal sejajar dengan sumbu kuantitas produk (output). Hal ini berarti penjaul dapat menjual produk dengan jumlah berapa pun pada tingkat harga pasar yang berlaku. Kurva permintaannya merupakan kurva penerimaan rata-rata (average revenue) dan kurva marginal revenue bagi penjual.
6.5.1  Analisis Jangka Pendek
          Dalam persaingan sempurna, koperasi tidak mempunyai pengaruh dalam mengendalikan harga. Harga ditentukan oleh pasar, maka kurva permintaan akan bersifat elastic sempurna (horizontal), berarti koperasi dapat menjual produk dengan jumlah berapun tanpa mempengaruhi harga jual. Koperasi dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama dari perusahaan nonkoperasi, karena dalam jangka pendek, para anggota koperasi lebih mengutamakan membeli barang di koperasi daripada dipasar bebas. Dalam jangka pendek koperasi tidak dapat mengubah input tetap dan biaya yang diperhitungakan biaya variable dan biaya tetap.
            Situasi koperasi pada persaingan seempurna dalam jangka pendek. Hal ini berarti kurva biaya unuk koperasi, baik biaya rata-rata (AC = average cost) maupun biaya marginal (MC = marginal cost), akan sama dengan kurva biaya (AC dan MC) pesaingnya. Perusahaan nonkoperasi akan menjaul Q1 pada tingkat harga P1 dan menghasilkan keuntungan atas penjualan Q1 tersebut, sedangkan koperasi dapat menjual lebih banyak sampai Q3 pada tingkat harag tersebut, karena koperasi pada dasarnya adalah organisasi yang berorientasi pada pelayanan anggota, bukan organisasi yang berorientasi pada laba. Koperasi dapat menjual produk saat biaya rata-rata sama dengan harga, meskipun koperasi tidka memperoleh keuntungan.
            Apabila koperasi menetapkan harga lebih rendah, misalnya P0 dari harga pasar, ada dua hal yang terjadi yaitu sebagai berikut.
1.      Para kosumen yang tidak biasa membeli di koperasi akan beralih ke kopersai  karena harga lebih rendah daripada dan masih diatas biaya produksi dan akhirnya akan massuk menjdi anggota koperasi. Jumlah produk koperasi kemudian akan meningkat sampai padasaat biaya rat-rata sama dengan harga pasar ( AC = P1 ).
2.      Para anggota dapat menentukam untuk menetapakan harga P0 dibawah harga pasar dengan teatap mempertahankan produk sebanyak Q2 dan laba yang diperoleh dapat dibagikan kepada para anggota. Agar strategi tersebut dapat dilakasankan, anggota harus  mencegah jangan sampai jumlah produk koperasi ditingkatkan melebihi jumlah yang sudah disepakati (Q2). Jumlah produk tersebut harus dipertahankan di antara anggota, karena harga koperasi (P0) lebih rendah dari harga pasar (P1) akan menarik para anggota untuk membeli lebih banyak dan menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga koperas. Dalam kondisi seperi ini keinginan untuk menaikkan produksi sangat besar sampai selisih harga harga antara harga koperasi dan harga pasar tidak ada dan semua peluang arbitrage (peluang yang diperoleh dari selisih harga diantara dua pasar yang berbeda) menjadi nol.   
                                                
Perilaku Koperasi dalam jangka pendek
Keterangan
MR = Marginal Revenue
AR  = Average Revenue
P = Harga
D = Permintaan Individual
C = Biaya Produksi Q1 Q2 Q3 Q (Jumlah Produksi)

Apabila koperassi menjual sama dengan harga pasar (P1) dan menyamakan harga dengan MR = MC yaitu menjual sama dengan Q1, pada harga tersebut koperasi akan memperoleh keuntungan maksimum atas penjualan sebanyak itu. Biasanya para anggotantidak begitu setuju dengan kebijakan tersebut, karena manfaatnya tidak langsung diterima oleh para anggota, akan tetapi hal ini merupakan pilihan terbaik, karena laba yang diperoleh akhirnya sebagian dapat dibagikan kepada anggota melalui pembagian sisa hasil usaha (SHU) dan sebagian lagi dapat digunakan sebagai modal usaha koperasi (Ropze,1985)
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.