Aspek Pasar Studi Kelayakan Bisnis
Sebelum
memasuki bisnis hendaknya dilakukan analisis terhadap pasar potensial yang akan
dimasuki. Sehingga pasar potensial bagi produk yang dihasilkan.
Faktor utama yang perlu dinilai
dalam aspek pasar dan pemasaran, antara lain :
a. Jumlah permintaan produk dimasa lalu
dan masa kini serta kecenderungan permintaan dimasa yang akan dating
b. Berdasarkan pada angka proyeksi (perkiraan),
berapa besar kemungkinan market space (market potensial) yang tersedia dimasa
yang akan dating
c. Berapa besar market share yang
direncanakan berdasarkan pada rencana produksi.
d. Faktor-faktor apa saja yang mungkin
mempengaruhi permintaandimasa yang akan datang.
e. Strategi apa saja yang perlu
dilakukan dalam meraih market shareyang telah direncanakan. Secara ringkas,
baik tidaknya aspek pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat dilihat dari
segi daya serap pasar , kondisi pemasaran , dan besarnya persaingan dimasa yang
akan datang
A.
Pengertian
Pasar
Pasar
menurut para ahli:
o
Tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli
o
Saling
bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga
Pasar menurut Stanton
Kumpulan orang-orang yang mempunyai
keinginan-keinginan untuk puas, untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakan.
B.
Bentuk
Pasar
Bentuk-bentuk
Pasar Produsen
1. Pasar Persaingan Sempurna
Produsen tidak terbatas jumlahnya sehingga aktivitas
persaingan tidak tampak, konsumen dapat menjual barang dan membeli beberapa
saja tanpa ada batas asal bersedia membeli/menjual pada harga pasar.
2. Pasar Monopoli
Bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja, karena
tidak ada barang subtitusi dan terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari
luar. Monopoli bisa terjadi karena menguasai barang mentah, penguasaan teknik
produksi tertentu, tindakan yuridis/hak paten atau karena luas pasar yang tidak
terlalu besar untuk dilayani.
3. Pasar Oligopoli
Perluasan dari pasar monopoli (terdapat beberapa
produsen).penentuan tingkat harga sangat dipengaruhi oleh pesaing, sehingga
tindakan atau aktivitas pesaing harus dipertimbangkan.
4. Pasar Persaingan Monopolistik
Merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dan
mopnopoli. Mirip persaingan sempurna karena ada kebebasan untuk masuk atau
keluar pasar dan barang yang dijual tidak homogen. Karena barang yang heterogen
dimiliki perusahaan-perusahaan yang besar saja, pasar ini mirip dengan
monopoli.
Pasar
Dilihat Dari Sisi Konsumen
1. Pasar Konsumen
Pasar barang dan jasa yang dibelui atau disewa perorangan
atau keluarga untuk dikonsumsi sendiri.
2. Pasar Industri
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain,
baik untuk dijal atau disewakan.
3. Pasar Penjual Kembali (Reseller)
Suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi
yang biasa disebut pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor,
grosir, agen dan retail yang menjual kembali untuk mendapat keuntungan.
4. Pasar Pemerintah
Pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli
atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah.
C.
Mengukur
dan Meramal Permintaan
Peramalan
permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok
produk di masa yang akan datang dalam kondisi tertentu. Apabila perusahaan
menemukan suatu pasar yang menarik, maka perlu pengestimasi besarnya pasar pada
masa sekarang dan masa yang akan datang dengan cepat.
1. Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini
a) Mengestimasi total permintaan pasar
Total
permintaan suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok
konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu
tertentu dalam suatu lingklungan pasar tertentu. Salah satu persamaan untuk
mengestimasi total permintaan pasar adalah persamaan:
Q = n . p . q
Dimana: Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pebeli per tahun
b) Mengestimasi wilayah permintaan
pasar
Dalam
wilayah yang terbaik serta mengalokasikan anggaran permasaran yang optimal
dapat dilakukan dengan dua metode:
Market Build Up
Digunakan
terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi semua pembeli
potensial dalam setiap pasar dan mengestimasi pembelian potensialnya.
Market Indek
Digunakan
terutama oleh perusahaan barang konsumsi dengan mengidentifikasi faktor-faktor
pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan menggabungkannya dalam indek
tertimbang.
c) Mengestimasi penjualan aktual dan
pangsa pasar
Dilakukan
dengan mengidentifikasi para pesaing dan mengestimasi penjualan mereka.
2. Meramal Permintaan Mendatang
Survei niat pembeli
Menanyakan
kepada pembeli secara langsung untuk mendapatkan jawaban yang objektif
Pendapat para tenaga penjual
Perusahaan
meminta tenaga penjualnya mengestimasi penjualan produk untuk daerah
masing-masing, kemudian estimasi individu dijumlahkan untuk ramalan penjualan
keseluruhan.
Pendapat para ahli
Pendapat
yang dihasilkan berdasar data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari
para akademisi maupun para praktisi.
Analisis regresi
Seperangkat
prosedur statistik untuk menemukan faktor-faktor nyata yang paling penting
mempengaruhi penjual. Kita lakukan jika terdapat 2 variabel penelitian yang
sudah diketahui mana variabel bebas dan mana variabel terikat.
D.
Segmentasi-Target-Posisi
Di Pasar
Perusahaan hendaknyamengetahui pasar
di mana produk/jasa yang akan diproduksi akan ditawarkan. Tindak lanjut dari
penentuan pasar adalah melakukan segmentasi pasar karena sifat pasar yang
heterogen. Agar perusahaan lebih mudah masuk ke pasar yang heterogen, hendaknya
pasar tersebut dipilah-pilah sehingga membentuk segmen- segmen yang relatif
homogen. Selanjutnya, setelah pasar yang dituju menjadi homoggen, perusahaan
hendakny melakukan keputusan memilih sasaran yang lebih jelas. Hal ini
dilakukan karena perusahaan memiliki sumber daya terbatas untuk dapat memenuhi
pasar walaupun telah disegmentasikan.
1.
Segmentasi pasar
Pasar
terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya
keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek
pembeliannya. Manajemen dapat melakukan pengkombinasian dari beberapa variabel
untuk mendapatkan suatu cara yang paling pas dalam segmentasi pasarnya.
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar adalah
·
Aspek
geografis
·
Aspek
demografis
·
Aspek
psikografis
·
Aspek
perilaku
2.
Menetapkan pasar sasaran
Setelah
segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis untuk
dapat memutuskan betpa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana
uang akan dilayani.analisis dapat dilakkukan dengan menelaah tiga faktor:
·
Ukuran
dan pertumbuhan segmen: perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data
tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba
yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan paling
sesuai
·
Kemenarikan
struktural segmen: suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan
yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum tentu menarik dari sisi
profitabilitas, jadi perusahaan tetap harus mempelajari daya tarik segmen dalam
jangka panjang
·
Sasaran
dan sumber daya: perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber dayanya
dalam kaitan dengan segmen pasar.
3.
Menetukan posisi pasar
Untuk
menetukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masing-masing dejelaskan
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keunggulan
kompetitif
Apabila
perusahaan menawarkan suatu produk yang bermutu, ia harus menyerahkan produk
yang bermutu pula. Jadi posisi berawal dengan mengadakan pembedaan
(diferensiasi) atas tawaran pemasaran perusahaan sehingga ia akan memberikan
nilai lebih besar daripada tawaran pesaing.
b. Memilih keunggulan kompetitif
Jika
perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial,
selanjutnya harus dipilih satu keunggulan kompetitif sebagai dasar bagi
kebijakan penentuan posisinya. Ia harus menetapkan berapa banyak perbedaan dan
perbedaan mana yang akan dipromosikan. Perusahaan sebaiknya menentukan
posisinya dengan lebih dari satu pembeda tetapi jangan pula terlalu banyak.
c. Mewujudkan dan mengkomunikasikan
posisi
Setelah
penentuan posisi dipilih, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk
mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada komsumen
sasaran.
E.
Strategi
Pemasaran
Strategi pemasaran adalah Berbagai
usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor dalam mempengaruhi keputusan
konsumen untuk melakukan hasil produksinya. Manajemen strategi perusahaan
memiliki tahapan-tahapan. Sebelum sampai pada manajemen fungsional, seperti
manajemen keuangan, SDM, produksi/operasi, dan pemasaran, terlebih dahulu
manajemen strategi dimulai dengan visi, misi, tujuan-tujuan, strategi generik,
dan strategi utamanya. Berikutnya, setelah strategi pemasaran diketahui, maka
akan ditindaklanjuti dengan penentuan bauran pemasarannya.
1.
Analisis persaingan
Berikut
ini disajikan langkah-langkah dalam menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh
kotler.
a. Mengidentifikasi pesaing: perusahaan
dapat mengidentifikasikan para pesaingnnya sebagai suatu perusahaan lain yang
mempunyai salah satu atau lebih ciri-ciri sebagai berikut:
·
Perusahaan
yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
·
Perusahaan
yang membuat produk atau kelas produk yang sama
·
Perusahaan
lain yang membuat produk dan memasok yang sama
·
Perusahaan
yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
b. Menentukan sasaran pesaing
Dengan
mengetahui sasaran pesaing beserta penekanan-penekanannya dapat menunjukkan
apakah mereka puas dengan situasinya sekarang serta bagaimana kemungkinan
reaksinya atas berbagai tindakan kommpetitif
c. Mengidentifikasi strategi pesaing
Persaingan
terjadi diantara tiap kelompok strategik tetapi yang lebih ketat terjadi
didalam kelompok strategik yang sama. Perusahaan perlu menelaah semua dimensi
yang mengidentifikasi kelompok-kelompok strategik yang bersangkutan, seperti
mutu, ciri, ragam produk dari masing-masing pesaing; juga layanan, kebijakan
harga, distribusi, program promosi, dan lain lain.
d. Menilai kekuatan dan kelemahan
pesaing
Sebaiknya
perusahaan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer,
selanjutnya data itu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
untuk menilai pesaing
2.
Bauran pemasaran produk barang
a. Kebijakan produk
b. Kebijakan harga
c. Kebijakan distribusi
d. Kebijakan promosi
3.
Bauran pemasaran produk jasa
Bauran
pemasaran untuk produk jasa lebih luas daripada bauran produk barang seperti
telah dipaparkan diatas. Untuk jasa, baurannya dapat diperluas lagi dengan
menambah tiga elemen lagi yaitu:
a. Orang
b. Bukti fisik
c. Proses jasa itu sendiri
F.
Daya Serap
Pasar
Daya serap
pasar merupakan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam memasarkan hasil
produksi dari usaha/proyek yang direncanakan.Sebuah gagasan usaha/proyek
direncanakan kendati telah feasible untuk
dikembangkan jika dilihat dari aspek teknis, manajemen, keuangan, dan
lingkungan, tapi kalau produk yang dihasilkan tidak mempunyai pemasaran tidak
ada artinya usaha ini dikembangkan. Demikian pula terhadap sesuatu produk yang
telah mempunyai pasaran yang baik didaerah tertentu, belum tentu baik apabila
dikembangkan di daerah lainnya. Tidak jarang terjadi beberapa pengusaha
didaerah, telah mencoba mendirikan beberapa usaha yang berhasil di pulau Jawa
dan dikembangkan di daerah lain ternyata mengalami kegagalan karena permintaan
(selera konsumen) terhadap produk yang dihasilkan tidak sama. Untuk mengetahui
permintaan pasar (konsumen) terhadap produk yang telah ada dipasaran ternyata
lebih mudah mendeteksinya dibanding dengan produk yang belum pernah ada
didaerah tersebut. Berdasarkan pada uraian ini, dalam menyusun studi kelayakan
bisnis, aspek pasar dan pemasaran harus benar-benar dipelajari, diteliti, dan
dinilai tentang :
1. Permintaan
pasar
2. Selera konsumen
3. Tingkah laku
konsumen
4. Kemampuan
konsumen
5. Siapa yang
menjadi konsumen terhadap produk yang dihasilkan
6. Berapa besar
peluang yang ada, dan
7. Berapa besar market share yang direncanakan untuk
dapat dimanfaatkan dalam mengisi permintaan pasar.
Sebagai contoh,
pengembangan toko swalayan dalam suatu daerah tertentu, belum tentu cocok untuk
dikembangkan pada daerah lainnya karena di beberapa daerah sikap masyarakatnya
lebih menyukai sistem tawar-menawar dalam transaksi jual beli. Maka untuk
mengembangkan suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan harus benar-benar
berorientasi pada daya serap pasar, karena maju mundurnya usaha/proyek yang
direncanakan banyak bergantung pada pasar dan pemasaran.
Untuk melihat
daya serap pasar terhadap produk yang dihasilkan, pada umumnya dapat dilihat
dari segi :
1. Permintaan,
yaitu ada atau tidaknya selera konsumen,
2. Penawaran,
yaitu ada atau tidaknya peluang penawaran,
3. Market space,
yaitu peluang pasar yang merupakan selisih dari permintaan dan penawaran
4. Market share,
yaitu peluang pasar yang bisa dimanfaatkan yang merupakan pembagian antara
peluang pasar dengan jumlah pesaing yang akan masuk ke bisnis yang sama.
G.
Permintaan Atas
Dasar Konsumsi Per Kapita
Perhitungan
yang dilakukan atas dasar konsumsi per kapita perlu memperhatikan bentuk dan
sifat usaha/proyek yang direncanakan. Apabila gagasan usaha/proyek yang
direncanakan bertaraf nasional, maka permintaannya dihitung berdasarkan pada
permintaan secara nasional dan sebaliknya jika gagasan usaha/proyek yang
direncanakan bertaraf daerah, maka permintaan yang dihitung juga berdasarkan
pada permintaan daerah. Hal ini perlu mendapat perhatian untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dalam penentuan jumlah permintaan serta proyeksi-proyeksi
yang dilakukan di masa yang akan datang. Perhitungan konsumsi per kapita yang
sedang berlaku dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian terhadap konsumsi
dari produk yang dihasilkan dengan cara membagi jumlah produksi dengan jumlah
penduduk. Berdasarkan pada konsumsi per kapita yang sedang berlaku kita dapat
mengetahui apakah gagasan usaha/proyek yang dihasilkan produk tersebut masih
mempunyai peluang untuk dikembangkan atau tidak. Apabila konsumsi per kapita
yang sedang berlaku masih berada di bawah rata-rata konsumsi riil, keadaan ini
menunjukkan bahwa gagasan usaha/proyek yang direncanakan masih mempunyai
peluang untuk dikembangkan
Untuk
mendapatkan data konsumsi perkapita riil, bisa diketahui melalui beberapa dinas
tekait seperti data konsumsi ikan, beras, minyak, semen, tekstil, dan lain
sebagainya yang dihitung besarnya sebagai konsumsi per kapita, baik per tahun,
per bulan, maupun per hari. Apabila telah diketahui jumlah konsumsi per kapita,
berarti jumlah permintaan adalah hasil perkalian antara konsumsi per kapita
dengan jumlah penduduk.
Terhadap produk
yang belum pernah diadakan perhitungannya, konsumsi per kapita dapat dilakukan
dengan mengadakan penelitian secara sederhana, baik menggunakan data primer
maupun data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan pada waktu
sebelumnya oleh pihak lain atau pihak yang bersangkutan seperti kumpulan
informasi dan laporan perusahaan tahun-tahun sebelumnya, laporan yang ada
diperpustakaan, kantor pemerintah, jurnal, majalah, hasil penelitian dari para
ilmuan, dan lainnya. Sedangkan data primer adalah data yang didapatkan langsung
dari sumbernya untuk pertama kalinya oleh pihak peneliti, seperti wawancara,
observasi, dan lainnya.[1][2]
Apabila
konsumsi per kapita telah dapat diketahui, untuk mengetahui jumlah permintaan
di masa yang akan datang dapat dilakukan melalui proyeksi perkembangan penduduk
dari masing-masing daerah pemasaran dari produk yang direncanakan.
H.
Penawaran yang Ada
Apabila jumlah
konsumsi riil terhadap suatu produk telah diketahui, pengisian permintaan dan
penawaran dapat terjadi, baik dari dalam maupun luar daerah tersebut.
Dengan
mengetahui jumlah konsumsi riil dan jumlah penawaran dari suatu produk,
perbedaan antara konsumsi riil dengan penawaran adalah peluang yang dapat
dimanfaatkan dalam pembukaan usaha baru. Apabila konsumsi riil lebih kecil dari
jumlah produk yang ditawarkan, berarti usaha tersebut tidak mempunyai peluang
untuk didirikan.
Berbagai
peluang dalam menawarkan produk yang dihasilkan sangat berhubugan dengan Market
space dan Market share. Market space adalah peluang pasar (market potensial)
yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dan market scpae terjadi
apabila permintaan lebih besar daripada penawaran. Selisih yang terjadi merupakan
ruang gerak bagi perusahaan untuk dapat memasuki pasar. Sedangkan market share
merupakan bagian yang dapat diambil oleh gagasan usaha/proyek yang
direncanakan. Dengan demikian, apabila market space tidak tersedia, tidak
mungkin terdapat market share. Kesempatan untuk mendapatkan market share sangat
bergantung pada masing-masing perusahaan dalam melakukan kompetisi/persaingan
diantara peusahaan dalam harga, kualitas, kuantitas, teknis produksi,
penggunaan teknologi, dan lain sebagainya.
Market share mampu menjelaskan tentang[2][3]
:
1. Kemampuan
perusahaan menguasai pasar, dapat dipandang sebagai salah satu indikator
keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan atau
meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga dianggap
sebagai keberhasilan perusahaan.
2. Kedudukan
(posisi) perusahaan di pasar persaingan. Berdasarkan tingkat market share,
kedudukan masing-masing perusahaan dapat dilakukan urutan atau rangkingnya
dalam pasar persaingan.
I.
Kondisi Pasar
Kondisi pasar adalah
keadaan pasar yang mendasari proses dan kegiatan pemasaran dari kegiatan usaha
yang direncanakan, seperti rantai pemasaran, penetapan harga, sistem pembayaran
dan biasa pemasaran, serta program pemasaran.
1.
Rantai
Pemasaran
Rantai pemasaran perlu mendapat
perhatian karena mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mendapatkan margin
(keuntungan). Semakin panjang rantai pemasaran dari suatu produk yang
dihasilkan, cendrung semakin kecil margin yang diterima produsen dan sebaliknya
jika semakin pendek rantai pemasaran, maka semakin besar margin yang diterima
dari setiap unit produksi, namun demikian akan semakin sempit pemasaran dari
produk yang dihasilkan. Berdasarkan uraian ini, dalam menyusun studi kelayakan
perlu diperhitungkan secara tepat, apakah produk yang dihasilkan lebih baik
melalui rantai pemasaran yang panjang atau yang pendek. Hal ini sangat
bergantung pada sifat dan jenis produk dari usaha yang direncanakan.
2.
Penetapan Harga
Tujuan dalam penyusunan studi kelayakan bisnis adalah
untuk menilai sampai seberapa jauh sebuah gagasan usaha/proyek dapat
menghasilkan benefit (manfaat), baik
dalam arti financial benefit maupun social benefit. Dalam arti financial benefit, yang diterima dari
sebuh gagasan usaha/proyek adalah hasil perkalian antara harga dengan jumlah
produksi yang dihasilkan. Dengan demikian tinggi rendahnya benefit yang diterima sangat bergantung pada tinggi rendahnya harga
dan jumlah produksi yang dihasilkan.
Kesalahan dalam penetapan harga akan
menyebabkan kesalahan dalam kelayakan usaha, oleh karenanya kebijakan dalam
penetapan harga harus benar-benar diperhitungkan secara tepat dan benar.
Kebijakan dalam penetapan harga adalah
kegiatan yang amat penting, karena apabila harga terlalu tinggi, prosuk
tersebut mengalami kesulitan dalam memasuki pasar, demikian pula sebaliknya
dengan harga terlalu rendah menyebabkan kerugian terhadap kegiatan usaha. Maka
penetapan harga harus benar-benar diperhitungkan termasuk dalam menetapkan
besarnya keuntungan yang diperlukan. Penetuan harga dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
A. Dengan Menentukan Keuntungan
Penetapan harga jual dari hasil produksi pada hakikatnya
dihitung dengan cara menjumlahkan biaya produksi atau harga pokok pembelian
barang per unit serta beban biaya tetap per unit dan menentukan besarnya jumlah
keuntungan yang diinginkan.
B. Dengan Anggaran Biaya Produksi
Penetapan harga dari perhitungan komponen biaya dihitung
melalui seluruh biaya (total cost)
yang dibebankan untuk produk tersebut. Untuk menentukan biaya per unit dari
produk yang dihasilkan dapat dihitung dari 3 jenis biaya, antara lain :
·
Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah biaya bahan yang dikeluarkan
untuk memproduksi sejumlah barang sesuai dengan jumlah produksi yang
direncanakan.
·
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan
terhadap tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan produksi. Perhitungan
upah tenaga kerja langsung ada yang didasarkan pada upah per unit produksi,
upah per jam kerja, dan upah yang didasarkan pada banyaknya produk yang
dihasilkan.
Jumlah upah
langsung yang dikeluarkan, baik dalam satu bulan maupun dalam satu tahun
merupakan unsur harga pokok produksi.
·
Biaya overhead pabrik
·
Biaya overhead pabrik terdiri dari
biaya bahan penolong, biaya listrik, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya
penyusutan, biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya administrasi dan umum,
serta biaya-biaya lainnya diluar biaya bahan mentah dan upah tenaga kerja
langsung.
3.
Sistem
Pembayaran dan Biaya Pemasaran
Dalam sistem pembayaran dari hasil
penjualan produksi juga perlu diketahui secara jelas, apakah produk yang dijual
dilakukan secara cash atau kredit dan berapa besar potongan-potongan yang
diberikan pada penjual.
Demikian pula halnya dalam biaya
pemasaran, apakah biaya pemasaran seperti biaya transportansi, biaya pajak, dan
pungutan-pungutan lainnya merupakan beban perusahaan atau merupakan beban
pembeli. Jika merupakan beban perusahaan tentu keadaan ini memerlukan perhitungan
harga pokok produksi dilihat dari biaya pemasaran.
4.
Program
Pemasaran
Perlunya dibuat suatu program pemasaran
yang merupakan kesimpulan akhir yang harus disusun secara jelas dan terperinci
baik mengenai rencana penjualan, tingkat harga, kebijaksanaan pengadaan bahan
baku, kebijaksanaan penyaluran, sistem pembayaran, promosi yaitu salah satunya
dengan periklanan (advertisement), dan lain sebagainya. Dengan mengetahui semua
faktor ini, tentu para perencana dan penyusun studi kelayakan dapat mempertimbangkan
keputusan akhir dari usaha yang direncanakan.
J.
Faktor
Persaingan
Dalam aspek
pemasaran juga perlu mempelajari tentang faktor persaingan, baik mengenai usaha
yang telah ada maupun usaha yang mungkin didirikan pada masa yang akan datang,
terutama yang menyangkut luas usaha, teknologi yang digunakan, sumber modal,
kebijakan yang digunakan, peranannya dalam menguasai konsumen, serta kelemahan
dan keunggulan para pesaing.
Mungkin dengan
adanya informasi tentang saingan, kita akan memutuskan tidak dapat bersaing
atau dengan adanya informasi saingan, ternyata usaha yang didirikan lebih
unggul dibandingkan dengan perusahaan saingam. Demikian pula mungkin dengan
adanya informasi tentang saingan, usaha yang akan didirikan dapat disempurnakan
dari kelemahan-kelemahan saingan.
K.
Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan faktor
strtegis atau kunci dari keberhasilan perusahaan, jika permintaan
terhadap produk/ jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatanaspek-aspek
yang lain tidak akan terwujud.
Jika propek permintaan terhadap
permintaan produk lebih kecil dari peawarannya maka sitem produksi produk
tersebut tidak layak dilaksanakan. Jika market space masih tersedia maka perlu
diselidiki apakah pasar masih mampu menampung produk baru yang direncanakan.
Untuk mengetahui potensi permintaan dan penawaran terhadap
suatu barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang mendalamtentang
perkembangan permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat
diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam
membeli barang dan jasa tersebut.