6.5
Koperasi pada persaingan sempurna
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli,
oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
Diklasifikasikan
menjadi 2 macam :
· Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive
market).
· Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect
competitive market) , yaitu :Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik
competition), dan Oligopoli
Pasar persaingan sempurna adalah merupakan struktur pasar
yang paling ideal, karena mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal.
Struktur pasar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
1.
Jumlah
produsen/pengusaha/penjual sangat banyak dan volume usahanyanya hanya merupakan
bagian kecil dari volume barang sejenis di pasar.
2.
Produk yang
diperdagangkan bersifat homogen.
3.
Hambatan masuk pasar
bagi penjual tidak ada, mereka bebas keluar masuk ke dalam pasar.
4.
Mobilitas
faktor-faktor produksi berjalan sempurna.
5.
Pembeli dan penjual
mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga, dan kualitas
barang (Mc Eachern, 2000)
Ciri-ciri
Pasar Pesaingan Sempurna :
1.
Adanya penjual dan
pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli
menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan
oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah
yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada. Demikian pula
konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan
memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2.
Produk yang dijual
perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan adalah
sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi
suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil
produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh
konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3.
Perusahaan bebas
untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun
pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya
salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh
kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian
kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang
terdapat di pasar.
4.
Para pembeli dan
penjual memiliki informasi yang sempurna.
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi
yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang
sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang
besar (costless).
Berdasarkan kondisi di atas,
dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk
jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar
persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand)
dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar
persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi
masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna,
maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk
anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Pedaganga/penjual tidak bisa menetukan harga, mereka
berperan sebagai pengambil harga (price taker).
Kurva permintaan yang dihadapi oleh masing-masing penjual
berbentuk horizontal sejajar dengan sumbu kuantitas produk (output). Hal ini
berarti penjaul dapat menjual produk dengan jumlah berapa pun pada tingkat
harga pasar yang berlaku. Kurva permintaannya merupakan kurva penerimaan
rata-rata (average revenue) dan kurva marginal
revenue bagi penjual.
6.5.1
Analisis Jangka Pendek
Dalam persaingan sempurna, koperasi tidak mempunyai
pengaruh dalam mengendalikan harga. Harga ditentukan oleh pasar, maka kurva
permintaan akan bersifat elastic sempurna (horizontal), berarti koperasi dapat
menjual produk dengan jumlah berapun tanpa mempengaruhi harga jual. Koperasi
dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama dari perusahaan
nonkoperasi, karena dalam jangka pendek, para anggota koperasi lebih
mengutamakan membeli barang di koperasi daripada dipasar bebas. Dalam jangka
pendek koperasi tidak dapat mengubah input tetap dan biaya yang diperhitungakan
biaya variable dan biaya tetap.
Situasi koperasi pada persaingan
seempurna dalam jangka pendek. Hal ini berarti kurva biaya unuk koperasi, baik
biaya rata-rata (AC = average cost) maupun biaya marginal (MC = marginal cost),
akan sama dengan kurva biaya (AC dan MC) pesaingnya. Perusahaan nonkoperasi
akan menjaul Q1 pada tingkat harga P1 dan menghasilkan
keuntungan atas penjualan Q1 tersebut, sedangkan koperasi dapat
menjual lebih banyak sampai Q3 pada tingkat harag tersebut, karena
koperasi pada dasarnya adalah organisasi yang berorientasi pada pelayanan
anggota, bukan organisasi yang berorientasi pada laba. Koperasi dapat menjual
produk saat biaya rata-rata sama dengan harga, meskipun koperasi tidka memperoleh
keuntungan.
Apabila koperasi menetapkan harga
lebih rendah, misalnya P0 dari harga pasar, ada dua hal yang terjadi
yaitu sebagai berikut.
1.
Para kosumen yang
tidak biasa membeli di koperasi akan beralih ke kopersai karena harga lebih rendah daripada dan masih
diatas biaya produksi dan akhirnya akan massuk menjdi anggota koperasi. Jumlah
produk koperasi kemudian akan meningkat sampai padasaat biaya rat-rata sama
dengan harga pasar ( AC = P1 ).
2.
Para anggota dapat
menentukam untuk menetapakan harga P0 dibawah harga pasar dengan
teatap mempertahankan produk sebanyak Q2 dan laba yang diperoleh
dapat dibagikan kepada para anggota. Agar strategi tersebut dapat dilakasankan,
anggota harus mencegah jangan sampai
jumlah produk koperasi ditingkatkan melebihi jumlah yang sudah disepakati (Q2).
Jumlah produk tersebut harus dipertahankan di antara anggota, karena harga
koperasi (P0) lebih rendah dari harga pasar (P1) akan
menarik para anggota untuk membeli lebih banyak dan menjual kembali dengan
harga yang lebih tinggi dari harga koperas. Dalam kondisi seperi ini keinginan
untuk menaikkan produksi sangat besar sampai selisih harga harga antara harga
koperasi dan harga pasar tidak ada dan semua peluang arbitrage (peluang yang
diperoleh dari selisih harga diantara dua pasar yang berbeda) menjadi nol.
Perilaku Koperasi dalam jangka pendek
Keterangan
MR = Marginal Revenue
AR = Average
Revenue
P = Harga
D = Permintaan Individual
C = Biaya Produksi Q1 Q2 Q3
Q (Jumlah Produksi)
Apabila koperassi menjual sama dengan harga pasar (P1)
dan menyamakan harga dengan MR = MC yaitu menjual sama dengan Q1, pada
harga tersebut koperasi akan memperoleh keuntungan maksimum atas penjualan
sebanyak itu. Biasanya para anggotantidak begitu setuju dengan kebijakan
tersebut, karena manfaatnya tidak langsung diterima oleh para anggota, akan
tetapi hal ini merupakan pilihan terbaik, karena laba yang diperoleh akhirnya
sebagian dapat dibagikan kepada anggota melalui pembagian sisa hasil usaha
(SHU) dan sebagian lagi dapat digunakan sebagai modal usaha koperasi
(Ropze,1985)
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah
produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip
dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras,
gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.